PRESS RELEASE Pameran dan Seminar 20 Tahun Reformasi

Oleh : Hanifah Rahmah
(Staff Pusgerak Red Soldier)
Jakarta, Rabu (30/5) Departemen Sospol BEM Fakultas Ilmu Sosial bersama dengan Red Soldier (Tim Aksi Fakultas Ilmu Sosial) menggelar Seminar Peringatan 20 Tahun Reformasi dengan tema "Tragedi 1998: Poros Rawamangun dan Jalan Terjal Menuju Reformasi". Acara yang bertempat di  Aula UPT Perpustakaan UNJ dihadiri oleh 144 peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa (UNJ dan luar UNJ) dan dosen. Selain seminar, ada pula Pameran Galeri Reformasi yang digelar di Halaman UPT Perpustakaan UNJ, bekerja sama dengan KontraS.
Seminar tersebut diawali dengan pembacaan puisi oleh Adi dan Jauza dari Red Soldier. Di buka oleh Lili dan Maulidita selaku MC dan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Goni. Dilanjut dengan sambutan yang disampaikan oleh Fajar selaku Kepala Departemen Sospol BEMFIS UNJ.
Seminar ini menghadirkan 4 orang narasumber, yaitu Abdullah Taruna (Aktivis FAMRED 1998), Ubedilah Badrun (Pendiri FKSMJ), Sumarsih (Inisiator Aksi Kamisan dan Presidium JSKK), serta Andika Ramadhan (Founder Bangsa Mahasiswa). Seminar yang berlangsung dari pukul 13.30-16.00 WIB ini dimoderatori oleh Muhammad Roushan Dhamir selaku ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial. Selaku moderator, Roushan membuka seminar dengan terlebih dahulu menjelaskan urgensi mempelajari sejarah 1998, yang selanjutnya dilanjutkan dengan pemaparan oleh masing-masing narasumber.
1. Abdullah Taruna, menjelaskan terkait sejarah terbentuknya Serikat Mahasiswa Rawamangun,karena pada saat itu IKIP Jakarta menjadi poros pergerakan mahasiswa. Lalu beliau juga menjelaskan sejarah terbentuknya FORKOT dan FAMRED.
2. Ubedilah Badrun,
menjelaskan kronologis pembentukan forum senat mahasiswa se-Jakarta dalam eskalasi gerakan mahasiswa melawan rezim diktator, yang kemudian dikenal dengan FKSMJ.
3. Ibu Sumarsih, seorang perempuan yang kehilangan anaknya akibat ditembak mati oleh aparat pemerintahan dalam tragedi 98. Beliau menjelaskan tentang enam agenda reformasi yang belum terlaksana dengan baik hingga saat ini.
4. Andika Ramadhan, menjelaskan tentang problematika pergerakan mahasiswa saat ini yang seharusnya dapat mengambil pelajaran dalam menyusun eskalasi gerakan yang mapan dan matang.
Terakhir, para narasumber mengajak seluruh mahasiswa untuk bersama-sama menegakkan kebenaran dan keadilan di negeri kita tercinta ini. Sejarah pergerakan tahun 1998 merupakan peristiwa pembelajaran penting yang harus dipahami dengan benar oleh para pemuda khususnya mahasiswa, agar semangat idealis itu akan terus tumbuh abadi dalam jiwa pemuda era millenial.
Acara tersebut ditutup dengan penampilan dari Tengah Bersenandung.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.