Press Release DISPUB REDS "Ada Apa Dengan Pemira UNJ ?"

 Press Release DISPUB REDS "Ada Apa Dengan Pemira UNJ ?"







Pada tanggal 26 Januari 2022, Red Soldier FIS UNJ mengadakan Diskusi Publik bertajuk “Ada Apa Dengan Pemira UNJ ?”. Pemateri diskusi ini adalah Dodi Saputra dan Fitriyani. 


Diskusi diawali dengan pemaparan materi oleh Bang Dodi Saputra. Dalam materi pertama yang dibawakan oleh Bang Dodi Saputra selaku Ketua KPU UNJ 2021, dijelaskan mengenai tiga point yaitu:

1. Apakah benar di pemilihan kemarin ada penyalahgunaan NIM (penyalahgunaan hak suara, apakah sah atau tidak).

2. Apakah solusi dari KPU.

3. Apakah ada perubahan platform Sikora dari sebelumnya.


Sikora (si kotak suara) yaitu platform pemungutan suara pertama di tahun 2020 yang dapat diakses online karena adanya kasus Covid dan harus ada regenerasi OPMAWA. P3S bertugas sebagai penerima aduan dari mahasiswa dalam Daftar Pemilih Tetap jika terdapat kendala, P3S saat itu menerima kasus aduan dari Daftar Pemilih Tetap mengenai mahasiswa-mahasiswa yang belum memilih namun terlihat sudah memilih dalam web Sikora, dimana password dan NIM SIAKAD mereka masih sama. Sehingga ada kemungkinan hak suara telah digunakan oleh oknum karena ditemukan NIM yang masuk sama dan waktu voting masuk bersamaan, dan menggunakan VPN Sydney. 


Apakah suara sah atau tidak? Suara masuk yang ditolerir sebanyak 1% total 25.000 suara yang yaitu jika kurang dari 250 dianggap sah, di atas 1% maka akan diadakan pemungutan suara ulang.


Solusi dari KPU UNJ, yaitu mahasiswa yang mengalami kendala harus mengirim video sedang mengakses Sikora dan terlihat hak suara sudah digunakan padahal sebenarnya mahasiswa tersebut belum menggunakan maka data NIM dan password akan direset, mahasiswa juga harus mengganti password SIAKAD dan dapat memilih ulang di Sikora.


Perubahan Sikora, bagian login ada info terkait bagaimana cara mengakses sikora, alur pengaduan, dan ada fitur tambahan pemilu legislatif, tampilan Sikora disesuaikan dan disederhanakan di laptop dan handphone, ada ucapan terima kasih sudah memilih, lalu ada DPT kelihatan sudah memilih atau belum untuk mengajak teman-teman prodi untuk memilih, ada fitur hapus DPT (Daftar Pemilu Tetap) hak suara dicabut karena bermasalah maka mahasiswa tersebut tidak bisa menggunakan hak suaranya, 


Dalam materi kedua yang disampaikan oleh Kak Fitriyani selaku Kepala Divisi Propaganda Green Force UNJ dijelaskan mengenai Kemunduran Demokrasi UNJ karena kurangnya minat untuk menjadi pemimpin dimana banyaknya (calon tunggal) dan terdapat kotak suara kosong serta jumlah suara ada di 12.000 selama 3-4 tahun terakhir. Sosialisasi informasi pemira yang kurang, pihak pustikom seharusnya mempunyai data mahasiswa terupdate bukan hanya mahasiswa yang telah melakukan pembayaran UKT, penyelenggara dan pemilih harus dapat mengamankan hak suara.


Apakah stagnasi? Iya dan kemunduran dimana total jumlah suara hanya stuck di angka 12.000 saja.


Sumber :

PPT dan pemaparan oleh Pemateri

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.