Penurunan Elektabilitas PDIP Pasca Penolakan Timnas Israel
Oleh :
Depia
Febiyola, Fadylah Annisa, Ghazy Aldifa Afti, Muhamad Khaedar Ali
Red
Soldier, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta
Kronologi Kasus
Pada Januari 2023, PDIP mengeluarkan sikap
resmi untuk menolak keikutsertaan tim nasional Israel di Piala dunia U-20 2023
yang rencananya akan digelar di indonesia. penolakan tersebut didasari oleh
enam alasan, yakni ideologi, konstitusi, sejarah, hukum internasional,
kemanusiaan universal, serta kekuasaan sayap kanan Israel.
Pada 29 Maret 2023, FIFA membatalkan status
Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dikarenakan faktor keamanan
dan politik. Penolakan PDIP terhadap kedatangan tim nasional Israel ke
Indonesia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan FIFA. Karena,
PDIP merupakan partai pemenang Pemilu 2024 dan pendukung pemerintahan
Jokowi-Ma’ruf.
Pada 31 Maret - 4 April 2023, Lembaga Survei
Indonesia (LSI) melakukan survei terhadap elektabilitas partai politik dan
tokoh nasional. Hasil survei tersebut menunjukan bahwa elektabilitas PDIP
mengalami penurunan yang signifikan.
Pada 8 April 2023, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumpulkan seluruh anggota fraksi PDIP di DPR untuk memberikan penguatan ideologis dan konsolidasi internal. Megawati juga menegaskan bahwa urusan capres adalah kewenangannya dan meminta kader-kader yang tidak ideologis untuk keluar dari partai.
Penyebab Penolakan Timnas Israel
Dari 24 negara yang ada, satu negara yang lolos
ke putaran final ajang ini mendapat penolakan keras, yakni Israel selaku wakil
UEFA atau zona Eropa. Namun sejarah bagi Israel ini terancam pupus karena
masifnya penolakan yang datang dari Indonesia selaku tuan rumah penyelenggaraan
ajang tersebut. Penolakan ini datang dari berbagai pihak, yang membuat PSSI pun
harus turun tangan untuk berkolaborasi dengan pemerintah untuk menengahi hal
tersebut. Adanya penolakan masif dari berbagai pihak terkait kehadiran Israel
di Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia pun melahirkan pertanyaan.
Berikut adalah penyebab penolakan Timnas
Israel :
1) Tidak Adanya Pengakuan Indonesia Akan
Eksistensi Israel Sebagai Sebuah Negara.
Tak adanya pengakuan atas eksistensi Israel
sebagai sebuah negara berkaca pada Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945
pada alenia pertama yang berbunyi:
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak
segala bangsa, oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena
tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan.”
Tak hanya di UUD 1945, hubungan Indonesia dan
Israel juga tertuang dalam Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia
(PERMENLU) Nomor 3 tahun 2019 tentang Panduan Umum Hubungan Luar Negeri oleh
Pemerintah Daerah.
2) Tidak Memiliki Hubungan Diplomatik
Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik
dengan Israel secara resmi, seiring adanya konflik antara Israel-Palestina.
Pada Bab X mengenai Hubungan RI-Israel di pasal 150, tertera bahwa Indonesia
tak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan menentang penjajahan Israel
atas wilayah dan bangsa Palestina.
Bahkan di pasal 151 ayat 2, disebutkan bahwa
Indonesia tidak menerima delegasi Israel secara resmi dan ditempat resmi. Di
pasal 151 ayat 3, tertulis bahwa tak adanya izin penggunaan bendera, lambang,
atribut dan pengumandangan lagu kebangsaan Israel di wilayah Indonesia. Aturan
tersebut pun kemudian menjadi acuan hadirnya penolakan dari berbagai pihak akan
kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Sedangkan, dalam Piala Dunia U-20 2023 nanti,
Israel dan negara lainnya akan diberikan kesempatan untuk menggunakan
atributnya. Hal ini bertentangan dengan PERMENLU Nomor 3 tahun 2019.
3) Dukungan Masyarakat Terhadap Palestina
Secara kultural masyarakat Indonesia yang
mayoritas beragama Islam lebih condong ke Palestina dan negara Arab yang
merupakan seteru dari Israel.
4) Menilik Sejarah
Dalam sejarahnya pun, Indonesia telah
menunjukkan penolakan terhadap Israel di berbagai kompetisi olahraga. Seperti
yang terjadi pada Kualifikasi Piala Dunia 1958, Presiden pertama Ir. Soekarno,
pernah menolak bertanding dengan Israel, sehingga Timnas Indonesia mundur pada
ajang tersebut.
Lalu di Asian Games 1962, Israel yang kala itu
masih terhitung bagian Asia mendapat penolakan dari Indonesia yang menjadi tuan
rumah ajang itu. Bahkan, Indonesia menolak memberikan visa kepada kontingen
Israel yang berujung pada skorsing dari Komite Olimpiade Internasional (IOC)
usai gelaran Asian Games 1962.
Meski demikian, Indonesia pernah menerima atlet Israel di ajang olahraga, yakni pada Kejuaran Bulu Tangkis Dunia pada 2015 lalu. Saat itu, pebulu tangkis Israel, Misha Zilberman, pernah mendapat penolakan. Namun pada akhirnya ia bisa tampil di ajang yang digelar di Indonesia itu. Meski bisa tampil, ada kabar bahwa pebulu tangkis Israel itu mendapat penjagaan ketat karena adanya penolakan dari masyarakat dan elemen-elemen yang ada.
Dampak Penolakan Timnas Israel
Dampak dari penolakan tersebut adalah batalnya
Indonesia menjadi tuan rumah dan peserta piala dunia U-20 karena FIFA tidak akan
percaya lagi dengan Indonesia sebagai negara yang menghormati hak asasi manusia
dan aturan internasional.
Indonesia mengalami kerugian besar setelah
piala dunia U-20 batal diselenggarakan. Padahal, Indonesia sudah mengeluarkan
dana sebesar Rp 600 miliar untuk persiapan piala dunia U-20 mulai dari renovasi
stadion hingga perbaikan infrastruktur pendukung.
FIFA juga dirugikan dalam pembatalan piala
dunia U-20 ini. FIFA telah menggelontorkan dana promosi dan persiapan piala
dunia U-20 sebesar 25 juta dolar AS untuk Indonesia. Karena pembatalan piala
dunia U-20 di Indonesia, FIFA harus mencari tuan rumah baru dan membuat jadwal
baru yang mengubah rencana dan anggaran tahunan agenda FIFA. Hal ini tentu akan
menimbulkan masalah logistik dan finansial bagi FIFA dan negara-negara peserta
piala dunia U-20.
Indonesia terkena sanksi administratif dari
FIFA karena penolakan tim nasional israel menyebabkan kerugian finansial dan
logistik bagi event internasional. Sanksi tersebut berupa pembekuan dana FIFA
Forward. FIFA Forward merupakan program bantuan keuangan yang diberikan oleh
FIFA kepada asosiasi anggota dan konfederasi untuk mendukung pengembangan sepak
bola di tingkat nasional dan regional. Dana FIFA Forward yang diberikan
oleh FIFA senilai 5 juta dolar AS per tahun untuk biaya operasional terkait
kegiatan sepak bola. Pembekuan dana FIFA Forward berarti Indonesia tidak dapat
menggunakan dana tersebut sampai pemberitahuan lebih lanjut dari FIFA.
Pembekuan ini akan ditinjau kembali setelah FIFA mempelajari rencana strategis
yang disajikan oleh PSSI.
Indonesia bisa kehilangan dukungan dari
negara-negara yang bersimpati dengan Israel, terutama negara-negara Arab yang
sudah menjalin perdamaian dengan Israel seperti Bahrain, Uni Emirat Arab,
Sudan, Maroko, Jordan, Mesir, dan Turki. Hal ini bisa berdampak pada hubungan
diplomatik dan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara tersebut.
Kemarahan Masyarakat Pecinta Sepak Bola Terhadap PDIP
Penolakan PDIP terhadap timnas Israel yang
disusul dengan kegagalan Indonesia dalam menjadi tuan rumah piala dunia U-20
mendatangkan kekecewaan dan kemarahan bagi masyarakat pecinta sepak bola
terhadap PDIP. Piala dunia U-20 yang diharapkan dapat menjadi ajang pentas
sepakbola Indonesia yang belum pernah ikut serta dalam piala dunia, dibatalkan
hanya delapan pekan sebelum turnamen tersebut dimulai.
Usai dibatalkannya Indonesia sebagai tuan
rumah piala dunia U-20, PDIP sebagai partai yang menolak keras timnas Israel
terutama dua kadernya, I Wayan Koster dan Ganjar Pranowo menjadi sorotan dan
sasaran kemarahan masyarakat pecinta sepak bola. Meski FIFA tidak membeberkan
alasan jelas terkait dicopotnya Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia
U-20, I wayan Koster dan Ganjar Pranowo menjadi sorotan setelah keputusan
FIFA menarik posisi Indonesia sebagai tuan rumah, terjadi beberapa hari setelah
PDIP menolak Israel. Hal itu menjadi pemicu kemarahan masyarakat pecinta sepak
bola terhadap PDIP.
Gubernur Bali, I wayan Koster menolak timnas
Israel dengan mengirim surat penolakan terhadap timnas Israel ke FIFA dan
kemenpora dengan nomor surat T.00.426/11470/SEKRET yang berisi pernyataan "Kami
mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang Tim dari Negara
Israel ikut bertanding di Provinsi Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali
menyatakan menolak keikutsertaan Tim dari Negara Israel untuk bertanding di
Provinsi Bali,".
Sedangkan Gubernur Jawa Tengah sekaligus
capres 2024 Ganjar Pranowo, menolak timnas Israel dengan pernyataan “Kita sudah
tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan
dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok maupun dalam Conference of the
New Emerging Forces,".
Dari adanya penolakan tersebut, banyak pecinta
sepak bola menyalahkan situasi politik Indonesia saat ini, yaitu setahun
menjelang pilpres dengan Indonesia yang merupakan negara mayoritas penduduk
muslim dan tidak memiliki hubungan diplomatik yang resmi dengan Israel.
“Nama Indonesia di dunia tercoreng, ini peristiwa pahit dalam sejarah sepak
bola kita”, Kata Andiekka Rabbani, mahasiswa di Jakarta. Ia juga menambahkan
bahwa anggota Israel yang datang di Konferensi Antarparlemen di Bali tahun
lalu, disambut hangat oleh ketua DPR RI, Puan Maharani dan gubernur pertama
yang menolak timnas Israel, I Wayan Koster. “Sikap kami di Piala Dunia U-20
terlalu dipolitisasi, karena sebentar lagi ada pemilihan presiden” kata
Rabbani.
Masyarakat pecinta sepak bola juga
mengekspresikan kemarahan dan kekecewaan terhadap PDIP, dengan membanjiri kolom
komentar di akun instagram Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster. Setelah FIFA
rilis keputusan terkait Piala Dunia U-20 di Indonesia, tiga postingan terakhir
dari akun instagram Ganjar Pranowo dibanjiri kurang lebih 250.000, 163.000, dan
350.000 komentar. Artis @cathysharon mengungkapkan kekecewaannya pada Ganjar
Pranowo dengan berkomentar “Bapak bikin saya sedih”, selanjutnya akun
@iyusup644 menyampaikan kekecewaannya dengan menulis “Bapak Ganjar telah
mengubur mimpi anak-anak sepak bola Indonesia maka kita harus membalas dengan
mengubur mimpi pak Ganjar jadi Presiden”. Pemain timnas U-20 Hokky Caraka juga
menuliskan komentarnya “Makasi banyak pak, oh iya pak kami tau pak nasib
bapak sudah terjamin, masa depan bapak juga bagus sedangkan kami pak? kami baru
merintis karir.” tulisnya. Komentar kemarahan juga membanjiri akun instagram
Gubernur Bali, I wayan Koster. “Kau patahkan doa ibu untuk impian anaknya
bermain di Piala Dunia” ungkap akun @dodyhangga. selanjutnya, akun
@robby_wilaksana juga menulis “Anda sama sekali tidak mencerminkan masyarakat
Bali yang penuh toleransi, keberagaman. Blunder politik, niatnya dapat simpati
malah jadi hujatan tiada henti.”
Urusan Sepak Bola
dan Politik
Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal
Marhali menilai bahwa keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20 berdasarkan
kualifikasi yang digelar FIFA. Selain itu, kehadiran Israel pun telah disetujui
seluruh anggotanya, bukan berdasarkan keputusan politik.
“Saat mengajukan diri sebagai tuan rumah
risiko bahwa Israel bisa lolos berdasarkan kualifikasi juga sudah disepakati
bersama, termasuk juga Palestina. Sayangnya, Palestina gagal di kualifikasi,
sementara Israel Lolo dengan predikat runner-up Piala Eropa U-19,”
Oleh karena itu, menurut dia, keikutsertaan
Israel di Piala Dunia U-20 tak bisa dikaitkan dengan politik. Dia mendorong
agar masyarakat memahami lebih dalam agar bisa adil untuk membedakan
kepentingan politik dan keputusan olahraga.
·
Edy Rahmayadi.
Mantan Ketua Umum PSSI, Sosok yang
kini menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara itu meminta agar masalah olahraga
tak dicampuri urusan politik. "Sebenarnya kalau olahraga, ya olahraga, politik ya politik. Ini
kan kalau urusan olahraga, siapapun, bila perlu hantu punya tim boleh main,
kalau dia mau olahraga, ini dia, tapi saya tak punya wewenang untuk itu, itu
kan pendapat saya saja, olahraga ya olahraga," kata Edy Rahmayadi, Kamis,
16 Maret 2023.
·
Jusuf Kalla
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla justru tidak mempermasalahkan
kedatangan timnas Israel ke Indonesia. Jusuf Kalla mengatakan bahwa ajang Piala
Dunia U20 justru menjadi momentum untuk mengenal Israel. Ia mengatakan dari
situlah Indonesia bisa melangkah lebih jauh berperan aktif dalam menegakkan
keadilan untuk bangsa Palestina. Jusuf
Kalla berpendapat bahwa menerima kedatangan Israel di Piala Dunia U20 justru
dapat membangun upaya perdamaian. Indonesia dapat berperan memperjuangkan
hak-hak warga Palestina, melalui dialog dengan Israel.
·
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf
Yahya Cholil Staquf, Ketum PBNU, juga tidak mempersoalkan kedatangan timnas Israel ke Indonesia. Ia justru mempertanyakan sikap penolakan yang dilakukan oleh sejumlah pihak. Menurutnya, kedatangan Israel ke tanah air tidak merugikan posisi Palestina. Melakukan penolakan saja tanpa aksi nyata juga tidak akan berguna. Yahya Cholil mengatakan bahwa Indonesia seharusnya menaikkan daya tawar di kancah internasional. Dengan demikian Indonesia semakin punya power untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Demikianlah sejumlah pro kontra timnas Israel yang akan mengikuti gelaran Piala Dunia U20 yang rencananya digelar di Indonesia. Sejumlah pengamat justru menilai bahwa dalam polemik tersebut terdapat isu atau kepentingan politik domestik di dalam negeri.
Dampak Penolakan Terhadap PDIP
PDIP menjadi partai yang keras menolak
kehadiran Israel di Indonesia sebagai salah satu peserta Piala Dunia U-20. Dua
kepala daerah kader PDIP, I Wayan Koster dan Ganjar Pranowo juga ikut menolak
kehadiran Israel di daerahnya. Buntut penolakan itu, FIFA resmi membatalkan pelaksanaan
Piala Dunia U-20 di Indonesia. Sejumlah kelompok masyarakat pun menuding PDIP
sebagai biang kerok pembatalan tersebut. Akibatnya terjadi penurunan
elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan (PDIP).
Berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada periode 31
Maret-4 April 2023 dengan total 1.229 responden menunjukan bahwa Elektabilitas
PDI Perjuangan (PDIP) dalam menyambut Pemilu 2024 anjlok signifikan ke level
17,7%. Meski turun signifikan setelah heboh Indonesia batal menjadi tuan rumah
Piala Dunia U-20 2023, elektabilitas PDIP masih berada di posisi teratas
disusul Gerindra dan Partai Golkar.
Berikut merupakan rincian hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI).
·
Posisi
teratas diisi oleh PDIP dengan suara 17,7% dari sebelumnya 19,3%.
·
Posisi kedua diisi oleh Gerindra
dengan suara 12,8% dari sebelumnya 11,1%.
·
Posisi ketiga diisi oleh Golkar
dengan suara 7,8% dari sebelumnya 10,9%.
·
Posisi
keempat diisi oleh PKS dengan suara 7,6% dari sebelumnya 5,4%.
·
Posisi
kelima diisi oleh PKB dengan suara 4,4% dari sebelumnya 6,9%.
Selain itu,
penurunan elektabilitas pasca penolakan terhadap Timnas Israel juga
dialami Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Elektabilitas kader PDI Perjuangan
itu anjlok hingga 8,1 persen sementara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto
cenderung mengalami penguatan atau stabil jika dibandingkan dengan survei satu
tahun terakhir.
Berikut rincian hasil survei yang
dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI).
·
Ganjar mengalami penurunan 8,1
persen selama dua bulan terakhir, dari sebelumnya 35% ke 26,9 persen.
·
Anies Baswedan mengalami
kenaikan sedikit sebesar 1,3 persen.
· Prabowo Subianto mengalami kenaikan hingga 3,6 persen.
Solusi Agar Hal Tersebut Tidak Terulang Kembali
Solusi dari permasalahan penolakan timnas
Israel oleh PDIP ini adalah PDIP seharusnya bisa lebih bijak dalam menyatakan
sikap. Pernyataan PDIP dalam menolak timnas Israel terlihat tidak konsisten
jika dilihat dari sikap PDIP sebelumnya, bagaimana Ketua DPR RI Puan Maharani
dan I Wayan Koster, Gubernur Bali yang keduanya berasal dari PDIP, menyambut
hangat Israel pada Maret tahun lalu dalam konferensi antarparlemen oleh
International Parliamentary Union (IPU) di Nusa Dua Bali.
Pada acara konferensi antarparlemen tersebut,
bendera Israel terlihat berkibar diantara bendera negara lain. Meskipun DPR
menyatakan bahwa kehadiran perwakilan Israel di Bali adalah atas undangan IPU
dan bukan kunjungan resmi Israel ke Indonesia, konsistensi Gubernur Bali I
Wayan Koster selaku orang pertama yang menolak timnas Israel di Bali perlu
dipertanyakan. I Wayan Koster terlihat tidak menunjukkan suara penolakannya
atas kehadiran Israel dan berkibarnya bendera Israel di Bali.
Dengan
tidak konsistennya sikap tersebut, PDIP hanya akan membuat masyarakat mengira bahwa sikap
penolakan tersebut adalah sebuah kepentingan partai menjelang pemilu 2024 dan menghancurkan
harapan dan persiapan Indonesia yang telah ditetapkan sebagai tuan rumah Piala
Dunia U-20 di tahun 2019.
Pasca Deklarasi Capres Oleh PDIP
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
dinilai sengaja mempercepat deklarasi mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon
presiden buat meminimalisir elektabilitas yang merosot akibat kemelut
pembatalan Piala Dunia U20 beberapa waktu lalu. Padahal Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto
sempat menyampaikan akan mengungkap sosok Capres yang akan diusung pada Mei,
Juni, atau Agustus mendatang. Pada Juni mendatang bertepatan dengan peringatan
Bulan Sukarno, yakni mulai dari Hari Kelahiran Pancasila (1 Juni), hari
kelahiran Sukarno (6 Juni), dan peringatan wafatnya Sukarno (21 Juni).
Deklarasi Ganjar diusung sebagai capres PDI-P
untuk Pilpres 2024 dilaksanakan di Istana Batu Tulis, Kota Bogor, Jawa Barat,
bertepatan dengan Hari Kartini pada 21 April 2023. Kepala daerah lain yang
menolak keikutsertaan Israel di Piala Dunia U20 adalah Gubernur Bali I Wayan
Koster, yang juga sesama kader PDI-P. Setelah gelaran Piala Dunia U20 batal,
Ganjar dan Koster menjadi sasaran kemarahan penggemar sepak bola dalam negeri.
Akun media sosial Instagram milik Ganjar pun diserbu warganet yang kesal dengan
sikapnya. Kemelut pembatalan Piala Dunia U20 itu turut berimbas terhadap
elektabilitas Ganjar yang disebut-sebut merosot.
Efek dari penolakan
timnas Israel oleh PDIP juga mempengaruhi elektabilitas partai dan juga Ganjar
Pranowo yang telah resmi menjadi capres dari Partai Banteng Merah tersebut.
Dalam dua survei terakhir yang dirilis oleh Indikator tampak adanya penurunan
elektabilitas PDI-P dari Februari hingga Maret 2023. Dalam survei Indikator,
elektabilitas PDI-P berada di angka 25,9 persen pada Februari 2023. Angka ini
menurun menjadi 20,5 persen pada Maret 2023. Dari hasil survei Indikator ini
tampak adanya penurunan elektabilitas kurang lebih lima persen dalam jangka waktu
sebulan. Tak hanya Indikator, Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga merekam
penurunan tingkat elektabilitas. LSI merilis elektabilitas PDI-P sebesar 19,3
persen pada bulan Februari 2023. Angka ini turun menjadi 17 persen pada bulan
April 2023.
Dugaan dari penurunan
elektabilitas dalam survei yang dilakukan oleh LSI ini terkait dengan adanya
isu penolakan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 karena ada
keikutsertaan timnas Israel. PDI-P menjadi partai yang cukup kuat mengutarakan
penolakan ini. Kader partai ini, Ganjar Pranowo dan Iwan Koster, menjadi dua
gubernur yang ramai diperbincangkan publik karena menyatakan penolakan. Buntut
dari polemik ini adalah urungnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20
tahun ini.
SUMBER/REFERENSI
- Republika.co.id. (2022, April 14). Megawati
kumpulkan anggota fraksi PDIP seusai penolakan timnas Israel. Diakses
pada 17 April 2023, dari https://news.republika.co.id/berita/rt3d71377/megawati-kumpulkan-anggota-fraksi-pdip-seusai-penolakan-timnas-israel
- Merdeka.com. (2022, April 4). Hasto
ungkap alasan PDIP tolak timnas Israel: Ideologi hingga kemanusiaan.
Diakses pada 17 April 2023, dari https://www.merdeka.com/peristiwa/hasto-ungkap-alasan-pdip-tolak-timnas-israel-ideologi-hingga-kemanusiaan.html
- Tempo.co. (2023, April 9). Survei
LSI Sebut Elektabilitas PDIP Merosot Pasca Penolakan Timnas Israel di
Piala Dunia U-20. Diakses pada 18 April 2023, dari
https://nasional.tempo.co/read/1713045/survei-lsi-sebut-elektabilitas-pdip-merosot-pasca-penolakan-timnas-israel-di-piala-dunia-u-20
- Detiksumut. (2023, April 10). Survei
LSI : Elektabilitas PDIP anjlok Usai Piala Dunia U-20 Batal. Diakses
pada 18 April 2023, dari https://www.detik.com/sumut/berita/d-6664148/survei-lsi-elektabilitas-pdip-anjlok-usai-piala-dunia-u-20-batal
- Suara.com. (2023, Maret 15). Mengulik
Penyebab Penolakan Timnas Israel yang akan Tampil di Piala Dunia U-20
2023. Diakses pada 18 April 2023, dari
https://www.suara.com/bola/2023/03/15/010000/mengulik-penyebab-penolakan-timnas-israel-yang-akan-tampil-di-piala-dunia-u-20-2023
- Liputan6.com. (2023, Maret 29). Penolakan
Timnas Israel di Piala Dunia U-20 Dinilai Tak Mewakili Indonesia.
Diakses pada 18 April 2023, dari https://www.liputan6.com/news/read/5245806/penolakan-timnas-israel-di-piala-dunia-u-20-dinilai-tak-mewakili-indonesia
- Suara.com. (2023, Maret 21). Dampak
Buruk Jika Timnas Israel Tetap Ikut Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Diakses pada 18 April 2023, dari https://www.suara.com/bola/2023/03/21/133652/dampak-buruk-jika-timnas-israel-tetap-ikut-piala-dunia-u-20-2023-di-indonesia
- Kompas.id. (2023, April 15). Merunut
Naik Turun Penolakan Publik kepada Timnas U-20 Israel. Diakses pada 18
April 2023, dari https://www.kompas.id/baca/riset/2023/04/15/merunut-naik-turun-penolakan-publik-kepada-timnas-u-20-israel
- Bbc.com. (2023, Maret 30). Indonesia
Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Kemarahan Warganet Tertuju pada
Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster. Diakses pada 21 April 2023, dari
https://www.bbc.com/indonesia/articles/cv2nnjplmk7o.amp
- Kompas.id. (2023,April 1). Kegagalan
Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, dari Sepak Bola hingga Politik.
Diakses pada 21 April 2023, dari
- Detik.com. (2023, Maret 30). Kronologi
Ganjar Tolak Israel hingga Kini Kecewa Pildun U-20 Batal di RI.
Diakses pada 21 April 2023, dari
- Kompas.tv. (2023, Maret 30). Lihat
Lagi Pernyataan Koster dan Ganjar Tolak Israel, Disorot Efek FIFA Copot
Tuan Rumah Pildun U20. Diakses pada 21 April 2023, dari
- Kompas.com. (2023, April 1). Ganjar
Blunder soal Tolak Israel, "Dirujak" Warganet, dan
Elektabilitasnya yang Terancam. Diakses pada 21 April 2023, dari
- Mediaindonesia.com. (2023, Maret 28). DPR:
Kehadiran Israel di Bali atas Undangan IPU, Ketua DPR Tak Ada Kontak. Diakses
pada 21 April 2023, dari
- Okezone.com. (2023 Maret 28). Delegasi
Israel Pernah Datang ke Bali. Diakses pada 21 April 2023, dari
https://news.okezone.com/amp/2023/03/28/18/2788806/delegasi-israel-pernah-datang-ke-bali?page=2
- DW. (2020, 9 Oktober). FIFA akhirnya
merilis sanksi untuk Indonesia. https://www.dw.com/id/fifa-akhirnya-merilis-sanksi-untuk-indonesia/a-65256158
- Tempo.co. (2020, 9 Oktober). 3 Poin
Penting Sanksi FIFA untuk Indonesia: Pembekuan Dana hingga Transformasi
Sepak Bola. https://bola.tempo.co/read/1712240/3-poin-penting-sanksi-fifa-untuk-indonesia-pembekuan-dana-hingga-transformasi-sepak-bola
Tidak ada komentar: