PISAH JALAN JOKOWI-MEGA?


Oleh: K.A

Perang Dingin Jokowi - Megawati ?

 

Dalam konteks "perang dingin" istilah tersebut mungkin digunakan secara kiasan atau metafora untuk menggambarkan hubungan politik yang tegang atau ketegangan antara para tokoh politik. Ini bukan istilah resmi dalam politik, tetapi lebih merupakan ungkapan yang digunakan oleh media atau pengamat politik untuk menggambarkan dinamika hubungan antara keduanya. Dalam konteks ini, "perang dingin" dapat mencerminkan perbedaan pandangan atau perselisihan di antara mereka dalam berbagai isu politik atau kebijakan tertentu. Mungkin ada ketegangan atau pertentangan politik yang muncul dalam hubungan mereka, meskipun tidak mencapai tingkat konflik terbuka. Tetapi ini adalah istilah yang relatif subjektif dan mungkin diartikan berbeda oleh berbagai pihak. Penting untuk diingat bahwa politik adalah bidang yang kompleks, dan hubungan antara tokoh politik dapat bervariasi seiring waktu. Perkembangan hubungan antara Jokowi dan Megawati mungkin berbeda dalam konteks waktu tertentu, dan istilah "perang dingin" hanya mencoba menggambarkan situasi atau dinamika tertentu dalam hubungan politik mereka.

 


1. Megawati Kerap Rendahkan Jokowi

 

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berbicara soal penyebutan petugas partai kepada semua kadernya baik yang bertugas di legislatif maupun eksekutif, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Megawati menegaskan, aturan di PDIP setiap kader disebut petugas partai.

 

"Lah, orang aturannya partai saya (sebutan petugas partai), partai lain enggak pernah saya ini, itu," ujar Megawati dalam Acara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Jakarta Selatan, Senin (21/8/2023).

 

Selanjutnya pidato Megawati Soekarnoputri di HUT ke-50 PDIP dianggap merendahkan martabat Presiden Joko Widodo. Pasalnya Megawati sempat mengasihani Jokowi yang dianggap tidak akan jadi apa-apa kalau bukan karena PDI Perjuangan.

 

"Pak Jokowi iku yo ngono lho mentang-mentang. Lho iya padahal Pak Jokowi kalau nggak ada PDIP juga aduh kasihan dah," ujar Megawati dalam pidato perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

 


2. Megawati Tolak Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

 

Wacana penundaan pemilu juga sempat digulirkan Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Lantas didukung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.

 

"Siapa pun boleh-boleh saja mengusulkan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, menteri atau partai politik, karena ini kan demokrasi. Bebas aja berpendapat. Tetapi, kalau sudah pada pelaksanaan semuanya harus tunduk dan taat pada konstitusi," kata Jokowi.

  

Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai, ketidaktegasan Jokowi seolah menguatkan dugaan sejumlah pihak bahwa wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden berasal dari lingkaran Istana. Pernyataan Jokowi yang menyebut bakal tunduk dan patuh pada konstitusi, kata dia, juga tak bisa diartikan bahwa mantan gubernur DKI Jakarta itu menolak wacana penundaan pemilu dan penambahan masa jabatan presiden. Sebab, pasal dalam UUD 1945 yang mengatur penyelenggaraan pemilu dan masa jabatan presiden bisa saja diubah melalui amandemen.

 

 Partai-partai koalisi di pemerintahan periode kedua Jokowi diketahui terpecah terkait isu penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden. PKB, Partai Golkar, dan PAN menyetujui wacana tersebut. Sementara PDIP, Partai NasDem, Partai Gerindra, dan PPP menolak.

 

Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, menyebut, Pemilu 2024 harus tetap dilaksanakan. Dia menegaskan menolak gagasan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode. Berbagai wacana yang bisa mengganggu pelaksanaan pesta demokrasi harus secara tegas ditolak. Dia juga mengingatkan bahwa sistem demokrasi, termasuk aturan mengenai masa jabatan presiden selama dua periode, merupakan kesepakatan bersama. Hal itu juga telah dituangkan ke dalam konstitusi.

 

"Memang negara ini punya nenek moyangnya. Perpanjangan jabatan presiden itu inkonstitusional, bertentangan dengan roh reformasi," kata Megawati

 


3. Beda Sikap Mega-Jokowi soal Piala Dunia U-20

 

Indonesia gagal menjadi tuan rumah putaran final Piala Dunia U-20 setelah gelombang penolakan kehadiran Timnas Israel U-20 menguat. Penolakan datang termasuk juga dari sejumlah kelompok, kepala daerah, hingga partai politik yang notabene bagian dari koalisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

 

Presiden Jokowi padahal sudah tegas meminta olahraga tak dikaitkan dengan politik karena FIFA memiliki aturan sendiri atas negara-negara yang berpartisipasi dalam putaran final Piala Dunia U-20.

 

"Jadi jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik," kata Jokowi dalam pernyataan resminya di Istana, Jakarta, Selasa (28/3).

 

Dia pun mengutus Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk melobi langsung FIFA melalui presidennya, Gianni Infantino. Namun, hasil buruk tetap didapat. FIFA memutuskan membatalkan Indonesia jadi tuan rumah karena perkembangan situasi terkini (current circumstances) tanpa menyebut persis alasannya.

 

Jokowi akhirnya menyatakan kekecewaan dan kesedihannya atas keputusan FIFA membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Ia ingin momentum 'kegagalan' itu menjadi pembelajaran penting untuk sepak bola Indonesia pada masa yang akan datang.

 

"Saya tahu keputusan [FIFA] ini membuat banyak masyarakat kecewa. Saya pun sama juga merasakan hal itu. Kecewa dan sedih." kata Jokowi dalam pernyataan resminya, Kamis (30/3).

 

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjelaskan alasan dirinya mengeluarkan kebijakan menolak Timnas Israel berlaga di Piala Dunia U20 saat Indonesia sebagai tuan rumah.Megawati menegaskan PDIP tidak menolak laga Piala Dunia U20 digelar di Indonesia, namun saat Timnas Israel masuk dalam grup, ada pertimbangan konstitusi negara yang harus dipikirkan.

 

"Kita untuk main bolanya setuju banget, ,anak-anak muda harusnya ngerti toh sejarah negerimu. Ada yang harus dipikirkan, itu konstitusi kita loh" ujar Megawati di DPP PDIP, Minggu (30/4/2023).

 


 4. Megawati Tak Libatkan Jokowi di Pilpres

 

Isu keretakan hubungan Jokowi dan Megawati diberitakan oleh media Singapura The Straits Times. Berita tersebut terbit pada Kamis, 1 Juni 2023 dalam artikel berjudul, yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia artinya “Hubungan antara dua pemimpin paling berpengaruh di partai yang berkuasa di Indonesia memburuk”

 

Keretakan ini dilaporkan terjadi gegara deklarasi Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan pada 21 April 2023. Deklarasi diumumkan langsung Megawati dan dihadiri Jokowi.

 

Sumber The Straits Times yang menolak disebut namanya menyatakan, Jokowi sangat kecewa karena tidak dilibatkan Megawati dalam keputusan memilih Ganjar sebagai capres.

Bahkan Jokowi sangat terkejut dan tidak menyangka deklarasi pencapresan Ganjar dilakukan pada 21 April. Untuk diketahui, pada saat itu, Jokowi sedang berlibur bersama keluarganya di Solo. Jokowi pun harus terbang ke Batu Tulis, Bogor untuk hadir dalam deklarasi Ganjar Pranowo.

 

Sumber The Straits Times lainnya yang menolak disebut namanya mengungkapkan, Jokowi juga marah dengan Megawati gegara menolak dua nama yang disodorkan untuk mendampingi Ganjar sebagai capres. Dua cawapres yang disodorkan Jokowi adalah Menparekraf Sandiaga Uno dan Menteri BUMN Erick Thohir. Mereka adalah dua sosok yang juga berjasa bagi Jokowi dan keluarganya.

  


5. Pengamat Jokowi Lebih Nyaman ke Golkar

 

Pengamat politik Jerry Massie menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih nyaman dengan Golkar dibanding PDIP. Buktinya, kata Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) itu Ketum Golkar Airlangga Hartarto diberikannya peran strategis saat Jokowi menjalankan roda pemerintahannya. Selanjutnya selain itu, sudah menjadi rahasia umum bahwa Luhut Binsar Pandjaitan adalah sosok yang begitu dipercaya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ini jelas terlihat dalam banyaknya tugas dan posisi yang diberikan RI-1 kepada Luhut. Dalam rapat kerja dengan Banggar DPR pada 9 Juni 2022, Luhut menyebut terdapat 27 penugasan khusus yang diberikan Presiden Jokowi terhadap dirinya.

 

Sebenarnya, banyak pihak menilai bahwa Jokowi dan Megawati tidaklah sejalan dalam banyak hal – khususnya soal tindakan-tindakan politik yang diambil oleh satu sama lain. Sejak terpilih sebagai presiden, Jokowi dinilai menempatkan Luhut Binsar Pandjaitan di kabinet untuk berperan sebagai ‘penjaga gerbang’ terhadap pengaruh-pengaruh lain, termasuk pengaruh dari Megawati dan PDIP.

 

 "Memang Luhut Panjaitan masih terlihat dominan. Jabatan lamanya tetap: Menko Kemaritiman. Membawahi ESDM dan kelautan. Bahkan ditambah bidang investasi. Tapi -- dari kacamata presiden -- itu pilihan yang tepat. Luhut bisa jadi bumper untuk berbagai tekanan. Dari perorangan maupun politisi. Termasuk dari parlemen," kata Dahlan Iskan

 

 

6. Megawati Sindir Kader yang Tak Loyal?

 

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pesan penting tepat ketika Mahkamah Konstitusi (MK) memutus perkara uji materi terkait batas usia minimal capres/cawapres. Megawati mengingatkan para kader banteng untuk patuh dan loyal kepada partai.

 

Pesan penting itu disampaikan Megawati persis ketika MK memutuskan mengabulkan uji materiil Pasal 169 huruf q UU Pemilu mengenai batas usia minimal capres dan cawapres. Putusan ini menandai babak baru Pilpres 2024 karena membuka peluang putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, untuk bertanding dalam kontestasi tahun depan.

 

MK mengabulkan gugatan yang diajukan oleh seorang mahasiswa bernama Almas Tsaqibbirru Re A. Pemohon ingin MK mengubah batas usia minimal capres-cawapres menjadi 40 tahun atau berpengalaman sebagai kepala daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Gugatan tersebut pun akhirnya dikabulkan oleh MK kemarin.

 

“ Kalau sudah menjadi anggota partai, jangan melirik-lirik lagi untuk pindah partai. Itu tidak ada dedikasi of life-nya. Nah, dengan demikian, kita benar-benar menjadi pejuang partai," ujar Mega dalam pidatonya di acara peresmian dan penandatanganan prasasti Soekarno yang ditayangkan secara daring, Senin (16/10/2023).

 


7. PDIP Tak Undang Gibran ke Konsol Kepala Daerah Se-Jateng

 

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak diundang DPD PDIP Jawa Tengah dalam konsolidasi kepala daerah kader PDIP di Hotel Padma Semarang pada Selasa (15/8/2023) malam. Lantaran tidak diundang, Gibran pilih menghadiri malam grand final pemilihan Putra Putri Solo 2023 di Lokananta, Solo.

 

Rapat yang dihadiri kepala daerah kader PDIP di Jawa Tengah itu bertajuk ‘Konsolidasi Pikir Kepala Daerah Kader partai dalam Menghadapi Situasi Saat ini dan Menuju Pemilu 2024’. Gibran menduga kepala daerah yang diundang dalam konsolidasi itu merupakan kader yang tergolong senior. Sedangkan dirinya merupakan anak yang masih kecil.

 

“Oh yo wis (kalau kepala daerah pada datang). Ya ndak apa-apa (tidak diundang). Mungkin yang diundang yang senior-senior, yang ingusan tidak diundang. Nunggu arahan saja,” ucap dia.

 

Gibran pun memastikan akan hadir jika dirinya menerima undangan konsolidasi kader yang diselenggarakan DPD PDIP Jateng. Meskipun tidak diundang, ia mengaku tidak kecewa karena menyadari bahwa dirinya bukan kader senior.

 


8. Pidato Puan dan Pernyataan Jokowi Perkuat Indikasi Pisah Jalan Jokowi - PDIP

 

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani dalam pidatonya menyebut banyak kawannya kini berubah menjadi lawan jelang Pilpres 2024. Hal itu dikatakan Puan di depan ribuan orang yang menghadiri Konsolidasi Relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD se-Jawa Timur, di Grand City, Surabaya, Sabtu (21/10)

 

Ketua DPR RI ini juga mengungkap kegamangannya, ia sempat berpikir, kubu rival terlihat lebih punya banyak dukungan dibanding pihak PDIP dan koalisinya.

 

"Kok di sebelah sana sepertinya lebih banyak partai yang mendukung, kok di sebelah sana setiap pertemuan selalu ramai. Sebagai manusia kadang berpikir, apakah kemudian kita tidak didukung kekuasaan, kita akan menang?" ucapnya.

 

Puan kemudian mengatakan pikiran-pikiran yang berkecamuk di kepalanya itu adalah hal wajar dan lazim dialami. Sebab manusia adalah makhluk yang tidak sempurna.

 

"Tapi kalau kita renungkan dengan baik-baik, saya selalu mengatakan hati boleh panas tapi pikiran harus jernih," ucap dia.

 

Putri Megawati Soekarnoputri ini pun mengajak ribuan relawan yang hadir bersama-sama membulatkan tekad, menguatkan hati untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.

 

Sementara itu Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), dicalonkan sebagai wakil presiden pada Pilpres 2024 . Jokowi menyebut sebagai orang tua hanya mendoakan dan merestui.

 

"Orang tua tugasnya hanya mendoakan dan merestui. Keputusan semuanya karena sudah dewasa. Jadi jangan terlalu mencampuri urusan yang sudah diputuskan oleh anak-anak kita," kata Jokowi pada Hari Santri di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10/2023).

 


9. Jokowi dan Dendam Politik kepada Mega?

 

Politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) Panda Nababan mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki tabiat menyimpan dendam terhadap seseorang yang membuatnya tidak senang.

 

"Jokowi ini kelakuannya jelek. Dia bisa membuat gerakan yang kita enggak menduga semacam satu untuk membalaskan," kata Panda dalam tayang kanal YouTube Total Politik, dikutip Rabu (26/4/23).

 

Ia pun memberikan salah satu contoh perilaku buruk Presiden RI ke-7 tersebut. Jokowi disebut pernah menunjukan sikap buruknya terhadap mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Ekonom senior Rizal Ramli mengomentari politikus senior PDIP Panda Nababan yang mengungkap kisah balas dendam Jokowi ke Gatot Nurmantyo.

 

“Ternyata Mas Jokowi pendendam berat. Lewat deh Pak Harto. Dendam personal doang, bukan ideologis, cincay amat,” kata Rizal Ramli

 

Apakah Dinamika Politik yang terjadi belakangan ini antara Jokowi dan Megawati karena beberapa hal di atas?

 


REFERENSI


';;'. (2019, March 9). ';;' - YouTube. Retrieved October 22, 2023, from https://www.liputan6.com/regional/read/5371690/pdip-kumpulkan-kepala-daerah-kader-se-jateng-gibran-tak-diundang?page=2

Jelang Pilpres 2024, Panda Nababan Ungkap Sifat Balas Dendam Tersembunyi dalam Diri Presiden Jokowi. (2023, April 26). Warta Ekonomi. Retrieved October 22, 2023, from https://wartaekonomi.co.id/read495220/jelang-pilpres-2024-panda-nababan-ungkap-sifat-balas-dendam-tersembunyi-dalam-diri-presiden-jokowi?page=1

Megawati Marah Soal Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden. (2022, February 28). Inilah.com. Retrieved October 22, 2023, from https://www.inilah.com/megawati-marah-soal-wacana-perpanjangan-masa-jabatan-presiden

Megawati: Pak Jokowi Kalau Enggak Ada PDIP, Duh Kasihan Dah. (2023, January 10). CNN Indonesia. Retrieved October 22, 2023, from https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230110134012-32-898415/megawati-pak-jokowi-kalau-enggak-ada-pdip-duh-kasihan-dah

Periode Kedua, Jokowi Lebih Nyaman Dengan Golkar. (2021, August 6). Politik. Retrieved October 22, 2023, from https://politik.rmol.id/read/2021/08/06/499547/periode-kedua-jokowi-lebih-nyaman-dengan-golkar

Projo, Genderang Perang Jokowi-Megawati? (2023, October 16). PinterPolitik.com. Retrieved October 22, 2023, from https://www.pinterpolitik.com/in-depth/projo-genderang-perang-jokowi-megawati/

Putusan MK Berpotensi Buat Konflik Jokowi vs Mega Makin Terbuka. (2023, October 16). Media Indonesia. Retrieved October 22, 2023, from https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/621622/putusan-mk-berpotensi-buat-konflik-jokowi-vs-mega-makin-terbuka

Sebut Jokowi Petugas Partai, Megawati: Itu Aturan di Partai Saya. (2023, August 22). BeritaSatu.com. Retrieved October 22, 2023, from https://www.beritasatu.com/nasional/1063120/sebut-jokowi-petugas-partai-megawati-itu-aturan-di-partai-saya

Soal Jokowi Disebut Petugas Partai, Ini Jawaban Megawati. (2023, October 1). Republika. Retrieved October 22, 2023, from https://news.republika.co.id/berita/s1uo8f330/soal-jokowi-disebut-petugas-partai-ini-jawaban-megawati

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.