Menjaga Waras di tengah Tronjal-Tronjolnya Pemilu 2019
source: kemlu.go.id
Oleh : Anas Abi Anzah
Tahun
2019 telah memasuki babaknya. Babak yang menandakan akan terciptanya sejarah
baru dalam perjalanan demokrasi bangsa. Untuk pertama kalinya pemilu presiden,
diadakan bebarengan dengan pemilu legislatif.
Tahun
ini juga menjadi tahun ujian untuk bangsa Indonesia kedepannya, ujian yang akan
dihadapi bangsa Indonesia pada tahun ini ialah ujian kedewasaan berdemokrasi,
meskipun pemilu sudah 11 kali diselenggarakan, namun nampaknya bangsa ini masih
harus mengalami remedial dalam ujian kedewasaan berdemokrasi. Klimaksnya,
menjelang pemilu kali ini. Rakyat Indonesia seolah-olah terbagi menjadi dua
kubu, yang saling serang satu sama lain.
Memang
pagelaran pemilu sendiri akan diadakan pada April 2019, tetapi kisruh-kisruhnya
sudah terjadi sejak lama, pemilu kali ini layaknya ‘Sepak Bola Tarkam’ di
kampung-kampung, yang rusuh bukan pemain bolanya, tetapi para
penonton/supporters di pinggir lapangan. Tentu kondisi demokrasi yang demikian
sangat tidak menguntungkan bagi bangsa Indonesia kedepannya, hal ini juga membuat
stigma yang berkembang di masyarakat mengenai Politik itu kotor makin menguat.
Imbasnya, tentu berdampak langsung pada partisipasi politik masyarakat, mereka
yang swing voters yang diperkirakan mencapai angka 30% (data dari Lembaga
Survei KedaiKOPI) akan semakin mantab dengan pilihannya yaitu untuk tidak
memilih siapapun.
Kita
juga dihadapkan dengan kenyataan pahit bahwa dari masing-masing kubu peserta
pemilu saling sindir, dusta dibalas dengan kebohongan lainnya, fitnah berbalas
prasangka, bukan adu gagasan, melainkan saling serang melalui 'cacat-cacat'
pribadi. Lebih parahnya, hal ini justru dilakukan oleh para elit politik dari masing-masing partai
pengusung, dan di-ekor oleh para masyarakat ‘sumbu pendek’ dari masing-masing
kubu.
Hal
diatas direspon oleh orang-orang yang didominasi kaum muda untuk membuat
dagelan politik poros ketiga, yaitu munculnya capres dan cawapres fiktif,
Nurhadi – Aldo. Bila kita melihat lebih dalam lagi, kemunculan dagelan tersebut
sebagai respon atas 'ketidak warasan' demokrasi di Indonesia, capres dan cawapres fiktif yang memiliki ‘pesan’ untuk menjadikan iklim demokrasi yang
asyik dan terhindar dari konflik ini direspon lebih oleh para pemilih pemula
dan pemuda, seolah-olah Nurhadi – Aldo menjadi oase dalam kegersangan iklim
demokrasi di Indonesia. Hal diatas harusnya mampu untuk mendorong masing-masing
tim kampanye dari kedua kubu Capres dan Cawapres asli untuk mengevaluasi
kinerjanya. Kedepan, yang lebih ditonjolkan dalam kampanye kedua kubu harus
lebih kepada substantif dari visi misi kedua kubu dan menghindari kegaduhan
‘Politik Kurang Waras’, masyarakat yang masih 'waras' sebenarnya sudah muak
dengan perilaku tidak mendidik dari para pelaku elit politik, kini masyarakat
benar-benar ingin adanya pendidikan politik yang baik dalam proses pemilu di
tahun ini.
Lantas,
bagaimana menjaga 'waras' di tengah tronjal-tronjolnya pemilu 2019? Mungkin
pertanyaan itu yang terbesit dalam benak orang-orang yang sudah muak dengan
'ketidak warasan' pendukung fanatik dari kedua paslon Capres-Cawapres.
Mahasiswa yang merupakan bagian dari masyarakat, harusnya bertanggung jawab
atas apa yang terjadi dengan iklim demokrasi di Indonesia, mahasiswa bisa
memainkan perannya sebagai Social Control, dengan cara memberikan pencerdasan
kepada masyarakat. Akan tetapi, sebagai langkah awal mahasiswa dan kampus harus
memastikan bersih dari politik praktis, akan sangat berbahaya jika mahasiswa
justru malah terjebak dalam praktik politik praktis, pun dalam hal mengkritisi
harus adil dan berimbang untuk dikritisi.
Mahasiswa
mungkin juga dapat memberikan tekanan kepada elit politik dari masing-masing
paslon, untuk benar-benar menyajikan kontestasi politik yang mendidik
masyarakat. Rakyat membutuhkan hal seperti itu. Rakyat butuh untuk diyakinkan
bahwa ketika suara mereka dititipkan kepada salah satu paslon, maka akan
berimbas baik bagi Indonesia 5 tahun mendatang.
Mari
menjaga waras!
Wallahu'alam bishowab.
Bonus menarik untuk member setianya :
BalasHapus> Bonus New Member 10%
> Bonus Deposit Harian 5%
> Bonus Deposit Spesial Menyambut Ramadhan Gratis Bonus Coin > 500.000
Bergabung bersama di situs poker online uang asli Indonesia hanya dengan modal awal 10rb. Nikmati berbagai bonus menarik dan berbagai permainan kartu terpopuler Sejagat Indonesia. Yuk gabung dan jangan diragukan lagi dengan situs Pokerayam.
DAFTAR POKER ONLINE TERPERCAYA
HUBUNGI KAMI:
LiveChat : www.pokerayam.top
WA : 0812-2222-1680
LINe : POKERAYAM
Poker Online Uang Asli